Hi, Nice to meet you!

A Lucky and Proud Mom of "RAKA PUTRA BUMI" (GDD & agenesis corpus callosum diagnose) | Freelance as Fashion Stylist | Cappucino Lover | I am a Cancer sign
YUNITA

What Read Next

Dilema Ibu Dari Anak Berkebutuhan Khusus Yang Mau Bekerja




"Raka sama siapa kalau elu kerja, Ta?"

"Sama nenek gw. Alhamdulillah, nenek gw bisa jagain.."

"Wah...baguslah kalau begitu. Kalau sama keluarga sendiri elu-nya juga tenang ninggalinnya khan."


TIDAK SEMUDAH ITU TENANG FULGOSOOOH! 😅😅😅
Hahaha...Kenyataan, setiap saya kerja, hati ketar-ketir. Terbiasa mengurus apa-apa sendiri untuk raka. Begitu mulai kerja, mau marah banget ngelihat gimana Raka diurus sama nenek. Marah dan juga merasa bersalah sih ke Raka.

Misalnya,

Saya terbiasa berjuang untuk nyuapin Raka makan. Sedangkan nenek saya, beda jauh. Kalau anak geleng-geleng kepala, bagi dia iya udah anak udah nggak mau padahal baru 2 suap. Setelahnya dikasih marie regal doang sepanjang hari. Perut Raka jadi kembung. Kita kalo makan nggak bener juga pasti perut berasa kembung pasti khan. Malemnya jadi sering muntah deh Rakanya. Nenek saya, udah diajarin kasih Raka susu pake selang tapi tetap nggak mau dilakuin. Nggak berani 😑

Itu baru satu contoh. Masih banyak lagi praharanya ASLI! 😩😩 Saya cerita supaya bisa jadi gambaran untuk para orang tua anak berkebutuhan khusus yang mungkin kepikiran kerja lagi. Awal mulai kerja itu masa adaptasi banget. Adaptasi sama PERILAKU anak kita yang dijaga sama orang lain. Adaptasi sama CARA menjaga anak versi orang lain dan adaptasi sama PIKIRAN kita yang kalut mikirin anak gimana

Sepengalaman saya kemarin, ada beberapa poin yang bisa jadi pertimbangan besar memulai kerja lagi untuk ibu yang mempunyai anak berkebutuhan khusus.

Pertama,
Sebisa mungkin cari pekerjaan yang fleksibel atau dari awal interview dibicarakan langsung ke HRD kalau anak kita berkebutuhan khusus. Supaya kalau (amit-amit iya) ada apa-apa sama anak bisa lebih ngerti merekanya. Lebih bagus lagi kalau pekerjaannya wirausaha atau dagang online 😅

Kedua,
Cari pekerjaan yang jaraknya tidak terlalu jauh. Inget, Jakarta udah semakin padat buibu. Jangan sampai gaji yang kita dapatkan gak seberapa karena habis untuk ongkos ke kantor doang. Yang ada, buyar niat mau cari tambahan untuk anak kita.

Ketiga,
Siapa yang menjaga anak. Ini penting dan harus dipikirkan matang-matang. Mau hire pembantu. Mau pake cara dititipkan ke tetangga. Dijaga sama orang tua sendiri atau dititipkan di daycare. Semua bisa tapi harus dipikirkan konsekuensinya supaya kalau ada hal yang nggak sesuai, kalian bisa ngambil langkah cepat plus kalian juga nggak terlalu syok dan kalang kabut.

Keempat,
MENURUNKAN IDEALISME! Ini hal paling gila yang bikin gw stress bukan kepalang awal-awal masuk kerja. Saya, dengan bodoh mengharuskan segala sesuatu nya dilakukan persis seperti yang biasa gw lakukan ke Raka. IYA NGGAK BISA MARIMAR! 😒😒
Saya kasih contoh, Raka ada jadwal makan dan pemberian susu dulu dan saya mengharapkan nenek saya bisa disiplin dengan jadwal itu. Harus sesuai catatan yang saya kasih ke dia. Kalau nggak sesuai, saya bisa marah banget dan sedih banget.

Makanya saya pesan untuk bu ibu neh iya, kita harus menurunkan idealisme kita ketika menitipkan anak ke orang lain. Tiap orang punya cara masing-masing. Kita yang harus adaptasi dengan cara itu. Kalau nggak mau adaptasi iya cari lagi orang yang mampu ngikutin aturan kita.

Susah?

BANGET! YA ALLAH!!

Jangan khawatir emak-emak strong, we are on the same boat! Saya sampai sekarang masih belajar menurunkan beberapa idealisme saya kok 😭😭

...

Udahan iya, saya cuma bisa kasih 4 poin itu aja. Itu juga lumayan bikin pusing 😅 hahaha.
Banyak yang bilang, bakal lebih baik kalau anak kita yang berkebutuhan khusus dijaga sama kita sendiri. Saya sih setuju, tapi mohon maaf para komentator di luar sana, kalau saya nggak cari uang juga, uang untuk kebutuhan raka terutama susu datang darimana?


"Rejeki anak pasti ada aja kok dari ALLAH..."

Mohon maaf lagi neh komentator, Tapi saya nggak mau nunggu rejeki datang doang. Karena sepanjang saya hidup, Saya sadar ketika berusaha lebih keras, ALLAH malah makin mempermudah jalan rejeki kita. Aneh bin ajaib pokoknya.

Begitulah pemikiran saya. Mohon dimengerti iyaaa 😘😘
Percayalah saya sampai sekarang juga masih mumet menitipkan Raka di nenek saya. Salah saya juga sih, namanya udah nenek-nenek khan segala kemampuannya sudah nggak sehebat pas masih muda. Cuma belum ada pilihan lain saat ini. Semoga dapet pilihan lain yang baik untuk Raka 😊😊

Thank you mau sempatin baca keluh kesah emak-emak ini iya. Semoga bisa sedikit membantu para ibu dari anak berkebutuhan khusus yang lagi galau mau kerja lagi. Semangat terus iya!! 😘😘😘

...






Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *